Semua agama sepakat mempercayai adanya alam gaib dan
alam yang Nampak. Kecuali mungkin para penganut Atheis. Ghaib menurut bahasa
merupakan sesuatu hal yang tidak Nampak. Dalam agama islam sesuatu hal yang
dapat dikatakan alam ghaib diantaranya seperti Allah, malaikat, jin, surga, dan
neraka. Dalam Al-Qur'an disebutkan “Dialah Allah yang tidak ada ilah kecuali
Dia, yang mengetahui yang ghaib dan yang tampak (QS Al-Hasyr : 22)”.
“Sesungguhnya Aku mengetahui segala yang ghaib di langit dan di bumi dan Aku
mengetahui apa yang kalian tampakkan dan apa yang kalian sembunyikan (QS
Al-Baqarah : 33)”. Kita harus beriman kepada yang ghaib. Namun ada yang sering
kita lupakan dan sering juga menjadi sebuah ketakutan, yaitu tentang hantu. Mungkin kita dan teman-teman kita
saat masih kecil sering mendengar kata hantu saat hendak menuju tempat yang
dianggap ‘angker’. Namun, sebenarnya apakah hantu itu ada dan bagaimana
pandangan Islam megenai fenomena hantu?
Ada orang yang mempercayai adanya
hantu, dan ada pula yang tidak percaya. Sebagian besar orang awam beranggapan
bahwa hantu memang ada, namun dalam pemahaman yang salah. Hantu dan tragedi
horor faktanya memang ada karena ada alam lain selain alam nyata ini, yaitu
alam ghaib. Di alam ghaib ada beberapa jenis penghuni, salah satunya adalah
jin. Ada jin baik dan jin jahat. Jin jahat bekerja sebagai pengganggu manusia
sehingga manusia dibuat terkejut lalu ketakutan. mereka membuat hal-hal aneh
dan menakutkan, diantaranya adalah tragedi horor.
Dari
sekian banyak jenis hantu, hantu yang sepertinya paling ditakuti masyarakat
adalah hantu orang mati.
Sebagian orang awam beranggapan
bahwa hantu adalah jelmaan roh orang mati, khususnya orang mati yang teraniaya
atau kecelakaan. Fakta tentang hantu adalah jelmaan orang mati tidak bisa
dibenarkan .
Menurut ajaran Islam, roh-roh orang
mati itu disimpan disuatu tempat. Roh orang Mu’min disimpan di suatu tempat
bernama Illiyyin, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Muthaffifin
ayat18 yang artinya:
”sesungguhnya kitab orang-orang
berbakti itu (tersimpan) dalam ada di Illiyin”.
Adapun roh orang kafir berada di
tempat bernama Sijjin, sebagaimana yang tercantum dalam Surat Al-Muthaffifin
ayat 7 yang artinya:
”dan sesungguhnya kitab
orang-orang durhaka itu (tersimpan) dalam Sijjin”.
Roh orang
mati dijaga di tempatnya sampai hari kiamat, tidak ada istilah gentayangan atau
jelma-menjelma.
Dari
keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa hantu orang mati itu bukanlah
jelmaan roh orang yang mati dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan orang
yang sudah mati. Semua itu hanyalah ulah setan dan jin yang
bandel. Sebagai manusia yang beriman dan berakal, kita harus jeli terhadap
asumsi dan prediksi alam ghaib itu, agar kita tidak terkecoh oleh tipuan
mereka.