Selasa, 20 Maret 2012

Alam Ghaib dalam Pandangan Islam, Adakah Hantu??


Semua agama sepakat mempercayai adanya alam gaib dan alam yang Nampak. Kecuali mungkin para penganut Atheis. Ghaib menurut bahasa merupakan sesuatu hal yang tidak Nampak. Dalam agama islam sesuatu hal yang dapat dikatakan alam ghaib diantaranya seperti Allah, malaikat, jin, surga, dan neraka. Dalam Al-Qur'an disebutkan “Dialah Allah yang tidak ada ilah kecuali Dia, yang mengetahui yang ghaib dan yang tampak (QS Al-Hasyr : 22)”. “Sesungguhnya Aku mengetahui segala yang ghaib di langit dan di bumi dan Aku mengetahui apa yang kalian tampakkan dan apa yang kalian sembunyikan (QS Al-Baqarah : 33)”. Kita harus beriman kepada yang ghaib. Namun ada yang sering kita lupakan dan sering juga menjadi sebuah ketakutan, yaitu tentang hantu. Mungkin kita dan teman-teman kita saat masih kecil sering mendengar kata hantu saat hendak menuju tempat yang dianggap ‘angker’. Namun, sebenarnya apakah hantu itu ada dan bagaimana pandangan Islam megenai fenomena hantu?
            Ada orang yang mempercayai adanya hantu, dan ada pula yang tidak percaya. Sebagian besar orang awam beranggapan bahwa hantu memang ada, namun dalam pemahaman yang salah. Hantu dan tragedi horor faktanya memang ada karena ada alam lain selain alam nyata ini, yaitu alam ghaib. Di alam ghaib ada beberapa jenis penghuni, salah satunya adalah jin. Ada jin baik dan jin jahat. Jin jahat bekerja sebagai pengganggu manusia sehingga manusia dibuat terkejut lalu ketakutan. mereka membuat hal-hal aneh dan menakutkan, diantaranya adalah tragedi horor.
            Dari sekian banyak jenis hantu, hantu yang sepertinya paling ditakuti masyarakat adalah hantu orang mati.
Sebagian orang awam beranggapan bahwa hantu adalah jelmaan roh orang mati, khususnya orang mati yang teraniaya atau kecelakaan. Fakta tentang hantu adalah jelmaan orang mati tidak bisa dibenarkan .
Menurut ajaran Islam, roh-roh orang mati itu disimpan disuatu tempat. Roh orang Mu’min disimpan di suatu tempat bernama Illiyyin, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Muthaffifin ayat18 yang artinya:
sesungguhnya kitab orang-orang berbakti itu (tersimpan) dalam ada di Illiyin”.
Adapun roh orang kafir berada di tempat bernama Sijjin, sebagaimana yang tercantum dalam Surat Al-Muthaffifin ayat 7 yang artinya:
dan sesungguhnya kitab orang-orang durhaka itu (tersimpan) dalam Sijjin”.
Roh orang mati dijaga di tempatnya sampai hari kiamat, tidak ada istilah gentayangan atau jelma-menjelma.
            Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa hantu orang mati itu bukanlah jelmaan roh orang yang mati dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan orang yang sudah mati. Semua itu hanyalah ulah setan dan jin yang bandel. Sebagai manusia yang beriman dan berakal, kita harus jeli terhadap asumsi dan prediksi alam ghaib itu, agar kita tidak terkecoh oleh tipuan mereka.

Selasa, 06 Maret 2012

Kondisi Aktual Masyarakat Indonesia

Kondisi aktual masyarakat Indonesia, dyang di pengaruhi oleh beberapa faktor yakni; modernisasi, globalisasi, sekulerisasi dan iptek yang berdampak pada sikap masyarakat yang menjadi egois, individualis, materialistis, sekuler, hedonis, krisis akhlak, dan agamasebagai simbol. Dalam menjalani kehidupan, kita sebagai masyarakat tentunya menginginkan suatu perubahan dari keadaan yang kurang baik menjadi keadaan yang lebih baik dengan harapan akan tercapainya kehidupan yang sejahtra dll. Hal tersebut merupakan awal dari suatu proses modernisasi.
Modernisasi merupakan suatu proyek yang belum selesai sebab, pada kenyataannya meski modernisasi banyak membawa jasa, tetapi tidak sedikit menabur dosa. Misalnya, modernisasi sangat berkaitan dengan pembangunan. Banyak orang yang mendifinisikan pembangunan sebagai menghantarkan masyarakat tradisional menuju masyarakat modern. Pembanguunan bukan saja pertumbuhan ekonomi tetapi juga tranformasi sosial.
Bersamaan dengan modernisasi dan kemakmuran, pembangunan membawa apa yang disebut Sosiolog Lyman dengan The seven deadly sins, tujuh dosa maut yakni; ketidakpedulian, nafsu, angkara murka, kesombongan, irihati, dan kerakusan.
Apabila dikaitkan dengan globalisasi, globalisasi merupakan proses pencampuran nilai-nilai yang beraneka ragam dari berbagai negara menjadi sebuah masyarakat dunia. Sebenarnya banyak dampak postif yang di akibatkan oleh globalisasi dan modernisasi. Namun, tidak seikit pula dampak negatifnya yang sampai saat ini semakin berkembang seperti halnya, budaya negatif telah menggeser budaya asli masyarakat yaitu addalah anak yang tidak hormat lagi kepada orang tuanya, pergaulan bebas remaja, apalagi dari segi gaya hidup, dengan adanya globalisasi menjadikan masyarakat yang bergaya hidup kebarat-baratan. Seharusnya bangsa indonesia dapat memilah dan memilih budaya manakah yang dapat masuk ke negara kita?! Bukan nya malah meniru-niru budaya lain, tetapi harusnya menjujung tinggi budaya kita sendiri tanpa terpengaruh oleh budaya bangsa lain yang sangat banyak berdampak negatif.
Sekulerisasi merupakan pemisahan antara agama dan negara, tetapi Indonesia bukanlah negara sekuler karna didalam nya  terdapat departemen agama, majlis ulama indonesia (MUI), dan lainnya. Artinya, agama selalu menginterpensi negara.
Sedangkan iptek saling berkaitan dengan globalisasi dan modernisasi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan tekhnologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju. Namun, pada kalangan remaja perkembangan iptek kini banayak di salah gunakan. Contohnya saja dengan adanya internet yang bertujuan untuk memepermudah mendapatkan informasi dan segalanya dalam halyang positif tentunya malah di pergunakan membuka situs-situs yang tak jelas, video porno dll.yang menjadikan masyrakat yang krisis akhlak ataupun moral.